Naskah Kiyomi Little Wish :#Heartthrob aku tulis pada bulan April 2016. Membutuhkan waktu sekitar empat
bulan hingga akhirnya naskah ini rampung. Lama? Memang. Ada banyak hal yang
membuat akhirnya naskah ini tak kunjung rampung (baca: yang nulis kebanyakan mager
dan baper ^^).
Ide awal cerita ini bermula saat—entah mengapa,
tiba-tiba saja—aku ingat
pernah nonton K-Pop Cover Dance
Competition yang diadakan oleh SBSquad. “Hem,
sepertinya menarik kalau aku membuat cerita yang ada cover dance-nya,”
pikirku saat itu.
Nama Kiyomi aku ambil karena
terinspirasi lagu Kwiyomi Song yang ada
di ponsel (yeah, aku masih suka
mendengarkan lagu itu). Kedengaran cute-cute
gimana gitu. Nah, menyesuaikan namanya, aku membuat karakter Kiyomi menjadi
cewek yang manja-manja gemesin gitu. Kan nggak seru kalau namanya Kiyomi,
tetapi perangainya melebihi preman pasar.
Sementara nama Ergas tiba-tiba
tercetus begitu saja waktu aku sedang jalan kaki sambil merenung. Nggak tercetus
tiba-tiba juga, sih. Waktu itu lagi keinget seorang teman gitu ceritanya.
Nah, kalau Daehan, namanya aku ambil
karena aku suka nonton Superman Returns dan
paling suka kalau Daehan nongol. I like
that baby very much. Yah, meskipun kini udah nggak bisa dibilang bayi lagi,
sih.
Untuk masalah judul, aku sempat
merombak-rombak. Mulai dari yang ada kata-kata Seoul-nya (dicoret karena setting utamanya bukan di Seoul), Bloomy Kiyomi (dicoret karena
mempertimbangkan satu dan lain hal), Love
Possession (dicoret karena nggak sreg),
dan masih banyak lagi. Kiyomi Little Wish tercetus saat keinget lagunya Girls’
Generation yang Tell Me Your Wish.
Awalnya, tidak ada unsur wish dalam cerita ini. Isi ceritanya pun
mengalami banyak perubahan (mulai dari sudut pandang, ending, karakter, plot). Pas
judulnya udah ketemu, baru deh nyempilin unsur wish dalam cerita.
Pas searching Eyang Google, nemu salah satu tempat di Seoul yang biasa
dipakai untuk make a wish. Namanya
Palseokdam. Pas banget! Buat kalian yang pernah nonton NCT Life in Seoul, pasti udah nggak asing sama tempat satu ini.
Palseokdam
Terus mikir, wish apa ya yang kira-kira bakal diminta Kiyomi? Ngefek nggak sama
jalan cerita?
Setelah berpikir keras, ketemu deh
istilah heartthrob (itu pun nggak sengaja, gara-gara ngetik heartbeat). Alhasil, judulnya pun jadi KiyomiLittle Wish : #Heartthrob (pakai tagar biar kekinian.)
Lagi-lagi, aku merombak cerita. Aku
penginnya wish-nya ini memengaruhi
jalan cerita. Untung saja proses menulis baru sekitar sepuluh halaman. Jadi,
proses perombakan nggak makan waktu lama. Gara-gara perombakan itu juga,
ceritaku yang awalnya nggak ada prolog akhirnya jadi memakai prolog.
Aku memang bukan tipe penulis yang
suka bikin kerangka cerita (outline). Paling-paling
cuma premisnya apa, karakter-karakternya siapa aja, konfliknya apa aja.
Selebihnya, itu murni spontanitasku dalam menulis.
Bukannya apa-apa, kalau menulis
kerangka cerita per bab gitu, rasanya malah membatasi kreativitasku, jadi nggak
fleksibel. Soalnya, aku tipe orang yang suka spontan. Misal pengin masukin
adegan ini, padahal awalnya nggak ada rencana. Pakai kerangka maupun tidak,
yang penting cerita selesai ^^.
Dan, aku tipe yang suka tiba-tiba
melakukan swasunting (self-editing) di
tengah-tengah cerita, walaupun ceritanya belum selesai. Itu memakan waktu,
memang. Tapi, gimana ya, tangan udah gatel aja kalau tahu ada yang nggak sesuai
tapi nggak langsung membetulkannya. Every
writer has their own style, right?
Untuk cover dancer, untung saja aku memiliki teman yang berkecimpung di
dunia itu (dia bukan cover dancer sih,
tetapi cover singer). Jadi, sedikit
banyak pemahamanku bertambah tentang dunia cover
dancer.
Terus, kenapa harus ada orang
Koreanya?
Yah, sebenarnya bisa-bisa aja sih
kalau karakternya diganti orang Indonesia. Tapi… ini berkaitan dengan wish Kiyomi, juga tentang jalannya
cerita nantinya (nggak mau spoiler, makanya beli bukunya ^^).
Nah, bagaimana
hingga akhirnya aku berani mengirimkannya ke penerbit lalu atas izin Allah bisa
terbit? Nanti aku share di cerita
selanjutnya.
Oh, ya, kalian sudah baca Kiyomi Little Wish: #Heartthrob belum? Kalau
belum, boleh pakai banget loh kalau mau diadopsi ^^.
Kalau sudah beli dan baca,
sudah rate di Goodreads?
Luv,
Dhea Safira
Kiyomi Little Wish : #Heartthrob | a Story Behind (Part 1)
Reviewed by Dhea Safira
on
January 09, 2018
Rating:
Reviewed by Dhea Safira
on
January 09, 2018
Rating:



No comments: